Jumat, 30 Agustus 2013

Hal Kecil Yang Romantis

Kalo lagi anget-angetNya tahi ayam, eh maksudnya pacaran, biasanya hal-hal kecil banyak yang romantis. Pas jomblo, liat orang pacaran bawaannya sensi. Pas punya pacar, eh hal-hal kecil yang dilakuin sama orang-pacaran-yang-disensiin-itu malah dilakuin.

1.     Jalan di sisi Luar Jalan
Jalan berdua sama pacar udah emang paling romantic, apalagi kalau di sisi luar jalanan. Iyalah, kalau di tengah jalan sih gak ada romantis-romantisnya. Jalan berdua sama pacar suka lupa waktu *Bener banget*, kadang mulai jalan dari awal ramadhan, jalan berdua sambil bercanda, ketawa bareng, saling kelitikin, seru-seruan, tau-tau udah nyampe lebaran aja.




2.     Ngasih hadiah kecil
Cewek paling seneng dapet kejutan. Misalnya waktu kita main ke rumah dia, kita bawain mobil sebagai hadiah, pasti dia seneng. Tapi kalau kamu gak mampu beli mobil tiap minggu, mending kasih minimal piring atau payung cantik. Tapi jangan mentang-mentang kecil ngasih payungnya yang buat boneka Barbie. Tapi hadiah kecil paling asoy tuh bunga sih. FYI aja.



3.     Jadiin Dia Orang Terakhir yang Diajak Ngobrol Sebelum Tidur
Yang ini beneran hal kecil tapi bisa bikin pacar jadi klepek-klepek. Pacar kamu bakal bisa merasa spesial meskipun gak pake telor *lho*. Siapa yang gak mau dijadiin orang terakhir yang diajak ngobrol sebelum tidur ? pasti semua mau, terutama para jomblo nih. Kalau dijadiin orang terakhir yang diajak ngobrol sebelum tidur, artinya kamu bakal jadi orang pertama yang muncul di mimpi. Sweet. #PadahalNgarep.



4.     Payungin Pake Tangan
Gerimis itu diciptain pas buat galau dan rindu, tapi buat pacaran juga pas sih. Gerimis bisa bikin suasana hati jadi tentram, soalnya rasanya kaya dipukpuk sama air hujan. Kalau lagi pacaran, terus gerimis, jangan lupa payungin kepala pacar pake tangan kamu, meskipun ujung-ujungnya tetep kebasahan tapi itu dia romantisnya. Ih, kalau dibayangin jadi gemes sendiri gue.


Minggu, 25 Agustus 2013

MODUS


MODUS !! MODUS !!

Di indonesia itu semuanya itu it's a fucking MODUS, SEMUANYA.
MODUS itu apaan ? MODUS itu berasal dari bahasa latin "Modus Operandi", yang artinya kira-kira "Mode of Operation" atau "Cara beroperasi". Biasanya sih istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan kebiasaan atau cara kerja seseorang.
Istilah ini juga sering kali dipake dalam tugas polisi, ketika mendiskusikan tentang seorang kriminal dan cara kerjanya. 

Tapi di "Indonesia", orang indonesia itu hebat-hebat. Kita ganti kata Modus Operandi jadi kata M.O.D.U.S !! sering disalah artikan sebagai motif, padahal memiliki arti aja udah beda. Kata modus ini bisa dianggap "gaul" oleh anak jaman sekarang. Tapi mungkin bisa digunakan seperti ini 
"emang gitu modusnya, abis cewe tuh dipake terus ditinggalin." Pernah kan ? 

Yang gue tau tentang MODUS, "Kalo cowok mau deketin cewek itu MODUS", "Kalo cewek mau kenalan sama cowok Modus juga". 
Mau minta nomer, Modus !! apa-apa MODUS !! 

Kapan sih kita bisa temenan jadi friend tanpa sebab, imposible. karena semua it's a Fucking Modus. Selalu kalo mau deketin cewek, cewek mau deketin cowok, Mustahil karena semuanya Modus !! Disekolah gue, mau ngajak makan pun Modus. Mau ke kantin.... Aaduuuhh. Nggak cuma cowok, cewek juga suka Modus kok.
Happy Modus !!

Aduuh... nggak penting deh itu Modus, Apa-apa Modus. I Love Indonesia... tapi semua jadi Modus. 
Tapi yang gue mau bahas disini adalah arti kata "Modus" dalam kamus gaul, Modus adalah sebuah singkatan dari Modal Dusta. Modus itu baru terkuak ketika kamu punya niat lain di balik pekerjaan yang akan kamu lakukan. 

                                                                         ***
Oke... ini beberapa contoh MODUS yang sering temen gue lakuin.
• Modus supaya dapet tebengan kalau mau pergi
• Modus minta nomer Hp cewek
• Modus Nyontek
• Modus makan geratis

Mungkin kalian punya pengalaman yang lain tentang "MODUS" ?
Pesan gue hati-hati aja sama modus-modus yang ada disekitar kita, dan jangan pernah ngelakuin modus-modus yang bisa ngebikin orang lain rugi.


Sabtu, 17 Agustus 2013

Gaya Hidup Anak Sekolahan


    Coba saja cek akun-akun para remaja setingkat usia putih biru, putih abu-abu, hingga putih merah pun gak ketinggalan meski skalanya tak sebesar tingkat diatasnya. Baik itu di facebook, twitter, atau blog yang mereka miliki dan masuklah kebagian penyimpanan foto atau file yang mereka miliki maka akan ditemukan ratusan foto narsis mereka atau setidaknya ada puluhan, berpose seorang diri atau bersama teman dengan macam-macam gaya yang unik hingga norak.
Foto-foto tersebut bersifat dibagikan untuk publik atau dapat dilihat sekurang-kurangnya oleh teman/para sahabat. Mereka akan senang sekali berekspresi disana dalam bentuk foto. Kata “hunting” tidak lagi asing bagi mereka, membentuk komunitasnya sendiri dan berkreasi. Mendadak hobi jepret dan dijepret merebak dikalangan anak sekolahan, kamera adalah hal pokok atau sesuatu yang penting lainnya diluar pencapaian prestasi dipelajaran.
Anak sekolahan membawa kamera yang harga dan mereknya lumayan “wah” ke sekolah dan tidak mengenal time khusus adalah hal yang biasa dijumpai saat ini. Kapanpun, dimanapun, dan dalam setiap momen apapun sedapat mungkin dapat diabadikan dengan kamera dan tertuang dalam bentuk foto.
Sebelumnya, isi tas anak sekolahan itu hanya perlengkapan alat tulis juga buku pelajaran. Kini sesuatu yang termasuk barang mewah seperti kamera digital yang berbagai macam tipe dan merek juga harga yang “wah” tadi adalah juga termasuk sesuatu yang tidak dapat lepas dari mereka. Memang, tidak selalu pada jam sekolah mereka mengkreasikan hobi jepret dan dijepret. Tidak jarang mereka yang biasanya sudah tergabung dalam komunitasnya sendiri menjadwalkan waktu diluar sekolah untuk sekedar hunting foto.
Ini semacam hobi yang menular atau fenomena hampir rata-rata dilakoni oleh anak sekolahan. Bertanya didalam hati, hobi jepret dan dijepret ini apakah cenderung ikut-ikutan agar supaya tidak dikatakan “gak gaul gila” dan penunjukan kenarsisan diri ataukah memang dari dasar diri si anak itu memiliki bakat keingin tahuan menyelami seluk beluk dunia fotografi. Ini pun mungkin adalah sesuatu yang lahir dari dampak perkembangan kemajuan teknologi itu sendiri dan kehidupan yang bersifat global dengan hadirnya internet serta yang memfasilitasinya (jejaring sosial). Tentunya adalah sesuatu yang membanggakan jika itu benar-benar dijalani dengan sungguh-sungguh dan mendatangkan positif bagi mereka.
Antara menjalankan hobi dan mengingat tugas utama pokoknya sebagai seorang pelajar harusnya dapat berlaku seimbang. Peran orangtua sangat dibutuhkan juga guru dan orang dilingkungan sekitar si anak dalam membimbingnya untuk menggali potensi yang ada didalam dirinya. Diharapkan hobi yang ada menjadi pendukung dalam memberi semangat juga inspirasi bagi perkembangan diri si anak dan sekolahnya serta bukan malah menjadi membuat si anak hidup dalam gaya ikut-ikutan dan cenderung hanya untuk pemuasan diri dan penunjukan hidup yang eksis tanpa kendali atau arah tujuan yang jelas.

Selasa, 13 Agustus 2013

LDR Versi gue

LDR ? Iya sekarang ini gue LDR-an… Pacaran jarak jauh atau LDR adalah hal yang lazim. Hal ini juga bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya… perbedaan tempat asal, kegiatan yang sedang dijalani, atau perbedaan pendapat.
Berat, LDR yang gue rasakan sekarang ini cukup berat untuk dijalani. Karena minimnya interaksi langsung antara gue sama… pacar gue.

Tapi kita berusaha tetep menjaga hubungan yang indah ini *Ceileh* Walaupun kita berdua terpisahkan jarak & waktu kita masih bisa memanfaatkan facebook & sms, kalo (twitter dia gatau).
Dengan cara ini, yah lumayan lah untuk melepaskan rasa rindu sekaligus bertukar kabar sama dia :)

Gue yakin kalau kita berdua bisa sama-sama saling setia walaupun jarak memisahkan. Walaupun nggak bisa memonitor langsung aktivitas dia secara langsung , gue coba untuk memberi kepercayaan penuh ke pacar gue, jangan sampe ada prasangka buruk, selalu terbuka dan jujur dalam melaporkan aktivitas ke sesama.
Komunikasi emang penting, tapi kayaknya kalau berlebihan juga nggak baik buat pasangan, yang ada ntar malah menimbulkan efek negative.  
Mungkin bakal berdampak bosan, dan merasa nggak lagi memiliki privasi untuk diri sendiri. Kalau berkomunikasi berlebihan juga bisa menjadikan moment “special” menjadi jauh berkurang, tuhkan… Pasti bakalan bosen deh. Belum lagi hal ini cukup memicu pertengkaran & kecurigaan (karena kebanyakan nanya).

Ehem… ya jelas kalau kita lagi sms-an itu banyak harapan yang dibicarakan, yah biar ketemunya ntar nggak garing, biar penuh rasa penasaran juga. Sebenarnya harapan gue simple, gue Cuma mengharapkan dia menjadi sosok tertentu buat diri gue pribadi. Yah… misalnya bisa mendukung gue ditengah-tengah banyaknya tugas sekolah, atau sebagai sosok pendengar yang bisa tempat berbagi kerisauan dalam hati. 
Tetep saling mengingatkan satu sama lain dan gue bisa jadi sosok yang dia harapkan juga :D

Gue berpendapat kalau, sama seperti hubungan biasa, LDR juga menuntut kejujuran dan keterbukaan. Nggak ada yang menutupi sesuatu dengan kebohongan (gue harap). kalau ada masalah, gue coba untuk bicara terus terang, gue percaya pasti ada solusi buat kita berdua.

because I know, one lie can destroy a long distance relationship I've cultivated with great care.

“satu kebohongan bisa merusak hubungan jarak jauh yang sudah saya bina dengan sangat hati-hati”