Kegiatan menghirup bau-bauan yang menyenangkan itu ternyata tidak semenyenangkan faktanya. Para peneliti menyebutkan bahwa shisha ternyata sangat berbahaya, bahkan lebih berbahaya daripada rokok.
Shisha adalah kegiatan menghirup aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan melalui pipa atau bejana dan dihirup oleh hidung melalui selang.
Kegiatan yang berasal dari negeri-negeri di jazirah Arab itu sudah lama dikenal dan banyak dilakukan orang karena bisa menenangkan sekaligus menyenangkan.
Selama ini shisha dianggap aman-aman saja dan tidak menimbulkan efek berbahaya. Namun para peneliti dari Department of Health and the Centre for Tobacco Control menyebutkan bahwa sisha sama berbahayanya dengan merokok karena dapat meningkatkan level karbonmonoksida dalam tubuh.
Bahkan, dalam satu sesi kegiatan shisha ditemukan empat hingga lima kali level karbonmonoksida yang lebih banyak dibanding pada rokok yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan tidak sadar.
Ketika Dr Hilary Wareing menemukan fakta itu, ia terkejut dan mengatakan bahwa Shisha sama berbahayanya, bahkan lebih berbahaya dibanding rokok.
"Pada tingkat yang sangat parah, shisha bisa lebih berbahaya 400 hingga 450 kali daripada rokok, sangat berbahaya!!" ujar Hilary.
Selama ini orang-orang yang tidak merokok menyalurkan hasrat merokok mereka lewat Shisa. Aktivitas yang diusung oleh kalangan Timur Tengah itu saat ini sudah menjadi tren di beberapa kafe atau pesta.
Dengan adanya penemuan ini, para peneliti berharap agar para pengguna shisha berpikir dua kali untuk terus melakukan kegiatan itu.
"Semua orang tahu bahwa rokok bisa mematikan, tapi tidak semua orang tahu shisha sama mematikannya dengan rokok," ujar Hilary seperti dilansir BBC.
Bahaya Shisha
Dengan mengetahui kandungan racun yang ada di dalam tiap isapannya, tidak mengherankan jika rokok shisha dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Penyakit jantung
Shisha beserta asapnya mengandung banyak racun yang diketahui dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.
Kanker
Jika melihat lamanya sesi merokok shisha, perokok shisha menyerap racun lebih banyak daripada perokok biasa. Arang yang digunakan untuk memanaskan tembakau juga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Bahkan setelah melewati air pun, asap shisha masih mengandung racun tingkat tinggi. Zat-zat semacam karbon monoksida, logam, dan bahan-bahan kimia penyebab kanker (kanker paru-paru, kanker mulut dan kanker kandung kemih) terkandung di dalamnya.
Penyakit pada gusi
Ada peningkatan nikotin dan cotinine dalam darah dan air liur perokok shisha yang memengaruhi jaringan gusi.
Terinfeksi penyakit menular
Tabung dan selang shisha yang dipakai oleh kafe penyedia shisha bisa tidak dibersihkan dengan benar. Hal itu dapat mempermudah penyebaran penyakit menular, seperti tuberkulosis (TB), infeksi aspergillus (jamur yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru serius), dan infeksi helicobacter (radang lambung).
Wanita hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Seorang wanita yang merokok shisha sebanyak satu tabung atau lebih per harinya saat hamil, berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Tidak hanya itu, bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami gangguan pernapasan.
Kesuburan pria berkurang
Kandungan logam berat pada shisha seperti arsenik, kromium, timah, dan kobalt dalam air mani dapat berdampak buruk pada kuantitas dan kualitas sperma.
Berhenti Merokok Shisha Sekarang Juga
Ternyata shisha tidak seaman yang diduga pada awalnya. Maka hentikan kebiasaan merokok shisha dan mulailah melakukan aktivitas yang menyehatkan.
Lakukan kegiatan fisik
Kegiatan fisik, seperti berolahraga, sangat penting untuk membantu Anda berhenti merokok shisha karena bisa merangsang otak untuk menghasilkan endorfin, memberikan kesenangan, dan rasa ingin hidup sehat.
Selain dapat membentuk otot dan tulang kuat, berolahraga juga bisa menghilangkan stres, menambah stamina, meningkatkan kesehatan, dan membantu Anda mengatasi sulit tidur. Setelah berolahraga, tubuh akan terasa lelah yang akan membuat Anda ingin beristirahat. Hal itu bisa menjauhkan pikiran untuk merokok shisha. Jika Anda tidak boleh berolahraga karena alasan keterbatasan kondisi kesehatan, Anda bisa terus aktif dengan melakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan.
Mencari dukungan
Selain minta dukungan keluarga dan teman-teman, Anda bisa juga mencari dukungan dari pihak lain, seperti bergabung dengan grup khusus orang-orang yang ingin mengatasi kecanduan shisha. Melalui grup ini Anda akan mendapat berbagai informasi tentang dampak buruk shisha. Tidak hanya itu, Anda juga bisa bertukar cerita dengan anggota lainnya.
Jauhi perokok shisha
Anda tidak perlu menjadi seseorang yang antisosial atau enggan berkumpul dengan teman-teman. Hanya saja jika di sebuah perkumpulan terdapat sesi merokok shisha, sebaiknya Anda menjauh dari kerumunan itu sebentar. Anda juga bisa keluar dari ruangan atau meminta izin untuk pulang. Jangan lupa jelaskan kepada mereka bahwa kini Anda sedang berjuang untuk berhenti merokok shisha dan minta agar mereka tidak merokok ketika berdekatan dengan Anda. Cara tersebut dapat membantu Anda terhindar dari bahaya asap shisha dan menekan keinginan untuk kembali merokok.
Kebanyakan penikmat shisha adalah kalangan muda yang justru takut untuk merokok tembakau. Mereka menganggap shisha lebih aman, ditambah dengan tuntutan pergaulan. Namun kebiasaan mengonsumsi shisha lebih buruk daripada merokok biasa. Tidak perlu takut dijauhi di dalam pergaulan atau dicap tidak modern oleh teman-teman. Ingatlah bahwa kesehatan jauh lebih penting.