Saya menceritakan tentang seorang guru,
saya tidak mengatakan dia kejam atau jahat atau keras dalam mengajar. tapi, ketika dia murka dia tidak terlihat seperti guru. saya merasa apa yang dia rasa, seperti nyalinya dan ketegasan dan amarah nya ditantang oleh siswanya.Dia merasa seperti berada di dalam ring tinju, ingin menghantam rata orang yang ada di depannya. Membuat musuhnya K.O. tapi, beberapa minggu yang lalu kepala sekolah masuk ke kelas saya saat jam pelajaran kosong dan beliau mengatakan bahwa semua guru ada dalam pengawasannya dan tidak ada guru yang diizinkan menyakiti murid dengan kontak fisik, kecuali dia (Kepala sekolah). Dan apakah saya salah menyaksikan ketika melihat seorang guru yang dengan semangat menampar muridnya. mungkin kalau dipikir panjang teman saya (Eldi) ini memang pantas dihukum karena masuk ke kelas tanpa izin dan dalam keadaan mengunyah permen.
lalu saya berpikir, jika kejadian ini saya laporkan ke kepala sekolah siapakah yang akan di beri sanksi ? atau mungkin siapa yang akan di keluarkan dari sekolah ? . saya menemukan jalan buntu disini, saat teman saya yang lain (Ramdhani) mencoba menegur dan memperingati guru saya ada 3 murid lagi yang dalam masalah. Mereka masuk kelas di 2 jam terakhir sebelum pulang, membuat guru saya semakin greget dengan mereka. lalu murid pertama (Adam) disuruh melompat sebanyak 200 kali, kemudian yang dua nya (Mardi & Irwanto) di suruh berbaris di depan kelas dibawah panas terik matahari. mereka di suruh memberi penjelasan kenapa mereka tidak masuk di jam pertama, alasannya karena mereka mencari buah, Entah buah apa & meraka mematahkan ranting pohon dari buah tersebut. Ketika lanjut di tanya siapa tersangkanya, mereka saling tuduh dan makin banyak tersangkanya. Datang juga pengurus T.U yang ikut menghukum mereka satu persatu lalu di serahkan kembali ke guru yang sedang mengajar di jam itu. entah apa yang di bicarakan diluar, satu persatu murid masuk dengan tertawa, entah itu rasa senang karena di perbolehkan masuk kelas atau hanya mengejek. Yang jelas seketika saya melihat perubahan pada guru bidang study yang mengajar saat itu, dia masuk dengan diam tenang tanpa bicara satu katapun. Kemudian berbicara satu kalimat, tidak terlalu jelas apa yang dia katakan karana suarantya sangat kecil, mungkin karena berteriak saat menghukun murid tadi.
Lalu saya berpikir lagi buat apa dia berteriak tadi ? apakah hanya untuk menggertak murid-murid atau karena melampiaskan perasaannya. kata-kata yang saya ingat dari beliau adalah "KALIAN NGGAK SALAH AMBIL JURUSAN KAH ?" begitu katanya. semuanya terdiam termasuk saya tapi saya menjawab dalam hati "Mungkin sekolah yang salah pilih guru untuk kami karena tidak sedikin dari siswa kelas X Alat Berat & Otomotif yang tidak suka dengan guru ini. berbagai julukan di utarakan untuk guru ini seperti, Timnas, Gendut Doni, MInta TOlong dll. Dan bukannya saya merasa baik tapi setiap saya mendengar kata-kata julukan itu saya berbicara dalam hati kalau sampai mereka kena karma mereka akan merasakannya. Makanya setiap pelajaran itu saya cuma diam, meskipun beliau marah-marah saya tetap santai tapi tetap memperhatikan.
Inti pikiran saya sangat jauh dari cerita ini, hanya satu yang saya keluhkan. Kalau bahasa inggris & jerman itu bereda dan saya berharap kepada beliau agar membuktikan bahwa dia punya sertifikat berbahasa inggris dengan baik dan benar, dari semua sertifikat yang dia punya hanya itu yang ingin saya lihat.
Menurut guru saya Bore = Boring yang artinya tabung silinder karena kalimat yang ada adalah cylender bore jadi saya berpikir apa itu bosan silinder ?
saya harap guru itu bisa sadar kalau kami tidak suka beliau mengajar, bahkan kelas saya sempat mendiskusikan untuk mengeluarkan dia dan mencari penggantinya.
kalau masih bisa pindah jurusan mungkin saya sudah pindah sekarang, tapi jalan lurus saya ada di depan. akan saya ikuti sampai tujuan dan akan tercapai.
"Murid-murid akan sulit menerima materi jika mereka tidak suka dengan gurunya" dan jangan dipaksa untuk menghafalkan materi karena tidak sedikit bidang study yang kami pelajari, rumus kami bukan hanya matematika, ada juga fisika, pasal-pasal di pelajaran kewarganegaraan dll.
Cukup .
0 komentar:
Posting Komentar