Sabtu, 23 Maret 2013

Pintar atau Bodoh



Saya punya sebuah cerita, di mana ada seorang Manager yang sangat pintar . bahkan mungkin pintar sekali, dia mempunyai sebuah pabrik tekstil  . di dalam pabrik nyaa, banyak sekali mesin-mesin tenun dengan teknologi canggih/modern. Mesin-mesin itu bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan meter kain per hari nya. Saat ini produk nya telah menguasai semua pasar di Indonesia dan bahkan sampai ke luar negeri. Tapi ada yg satu kabar yg sangat membuat dia shock dan stess . kabar itu datang dari seorang karyawan baru yg bekerja di perusahaan nya. Karyawan itu mengatakan bahwa “Produk anda ada di urutan ke 5 pak.” Lantas meneger ini berkata “ loh kok bisa ?” . “iyaa, karena hasil pabrik anda kalah bersaing dengan produk tempat saya bekerja dulu” . “kok gitu”, “Kualitas barang mereka lebih bagusmpak” .” Bagaimana bisa ?” karena mereka menggunaka teknologi manual, tidak menggunakan mesin, sehingga memperoleh hasil yg bagus dan nomer satu .
Dari sini saya berpikir, Bahwa jika anda hanya mengandalkan kepintaran anda untuk teknologi, anda akan mendapatkan hasil yg kurang maksimal. Tapi, meskipun anda bukan termasuk orang yg pintar apabila alat  yang sederhana saja, sangat sederhana  jika berada di tangan orang yg kreatif,inovatif, dan tekun maka dia akan memperoleh hasil yang memuaskan dan bernilai tinggi .
Anda tidak perlu pintar untuk mendapatkan uang .
Karena, Begini saja :
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
Walhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh . itu satu .
kemudian yg kedua, Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya.
Lalu,Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan mencari kerja.
tapi,Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang pintar .
dan Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Walhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh .
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja .
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu utk bekerja keras dengan hati senang,di perusahaan orang bodoh . sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan uang .
sedangkan, Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan .
Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya. 
Ribuan orang pintar bekerja utk mereka dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
PERTANYAAN :
- Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh?
- Pinteran mana, orang pinter atau orang bodoh?
- Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh?
KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pintar
Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh “bisa saja kan orang pintar di bodoh-bodohi”.
Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.
Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar raiiko betul-betul kecil.
Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha agar tidak mengambil risiko tersebut,.
Di manakah posisi kita saat ini?
Berhentilah meratapi keadaan kita yang sekarang.
Ini hanya sebuah refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan & Keputusan ada di tangan kita untuk merubahnya .

1 komentar: